SEPAK TERJANG PONDOK PESANTREN DI KANCAH INDONESIA
Oleh: A. Fadli Azami
Orientasi pondok pesantren di indonesia tidak perlu diragukan lagi masalah tuanya. Sebelum bercokolnya pendidikan formaldi tanah bunda pertiwi ini, pondok pesantren telah berakar panjang. Oleh karenanya ini adalah jawara di indonesia.
Mungkin karena pada zaman penjajahan, wong londo masih nongkrong di atas tangkisan bunda pertiwi, pada waktu itu tentulah pendidikan umum hanya bersifat ekslusif. Hanya orang-orang bangsawan saja yang dapat menikmatinya sedangkan masyarakat miskin raya atau masyarakat miskin muthlaq hanya bisa menghisap jempol. Dan hanya satu-satunya tempat yang, menjadi centre layanan pendidikan untuk masyarakat miskin tanpa memandang kaya atau miskin. Mungkin dari sinilah kemudian pondok pesantren di kenal sebagai penolong bangsa.
Di tafsirkan secara religious.
Mungkin karena pondok pesantren adalah tempat yang mengajarkan dan menjunjung tinggi agama Allah sehingga Allah membasnya dengan imbalan yang seimbang.
Tapi entahlah. Semua itu yang tahu hanyalah sutradarah muthlaq saja. Kita swbagai makhluqnya yang di beri keterbatasan tidak mungkin dapat mengukur permasalahan tidak ada batasanya.
Sekali lagi saya hanya mengucapkan wallahu a’lam bishshoab. Dengan segenap batin.
Untuk menghadapi sejarah yang semakin modern, layaknya sang jawara, pondok pesantren juga menyiapkan kuda-kuda karena tidak mau mati langkah dilobi sejarah.
Karena sudah berakar terlalu dalam dan londo sudah tak ada lagi di permukaan indonesia generasi-kegenerasi menciptakan pendidikan dengan memperhitungkan rakyat indonesia yang majemuk akhirnya dibentuk pendidikan formal.
Begitupun dengan gerakan pondok pesantren yang menyerap sebuah peradaban yang bergantung pada kebijakan pemerintah. meski ada sesuatu yang megganjal yakni menggantung pada pemerintah bukan didasarkan pada Allah. Tapi saya yakin pondok punya jawaban tersendiri yang sudah dipilrkan matang-matang.
Kalau saya katakan langkah pondok pesantren ini salah tentulah langkah pondok pesantren memasukkan pendidikan formal sudah di aktualisasikan atau direhabilitasi.
Meski di pandang masyarakat sekarang bahwa pondok pesantren kurang informasi tentang dunia luar kerjanya sehari-hari hanya pintar memutar-mutar tasbih tapi pernyataan itu dapat ditepis dengan gampang dengan bukti-bukti yang ada.
Gus dur dan emha ainun nadjib adalah salah satu orang terpandang di indonesia bahkan mancanegara. Mereka adalah orang-orang yang lahir dari bilik pesantren tapi mereka dapat mengukur sejauh mana zaman sedang berkembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar